Kamis, 29 Maret 2012

MENCIPTAKAN BRAND AWARENESS IKLAN MEDIA MASSA CETAK

oleh : Andrian D. Hagijanto
Publikasi pada : NIRMANA Vol. 3, No. 1, Januari 2001: 17 - 31

ABSTRAK
Walaupun media cetak sudah tersegmentasi lebih tajam dibanding media televisi, tetap diperlukan suatu pengorganisasian elemen-elemen desain iklannya. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan menyangkut perihal format, teks, dan ilustrasi iklan.
Karakter media cetak yang seringkali dipakai sebagai media pendukung dalam kampanye periklanan, menjadikannya iklan media massa cetak harus mempunyai konsistensi konseppendekatan kreatif yang konsisten dengan media utamanya agar tujuan pencapaian brandawareness senantiasa terjaga.
Kata kunci: iklan media massa cetak, brand awareness, karakter iklan.

PENDAHULUAN
Salah satu fungsi iklan adalah menginformasikan keberadaan produk kepada konsumennya. Melalui iklan sebuah produk dapat dikenal, disayang, dan dicari oleh khalayak. Hal ini disebabkan oleh potensi iklan yang luarbiasa untuk mempengaruhi, sekaligus membentuk opini dan persepsi masyarakat. Salah satu rumusan mengenai tahapan penetrasi iklan yang dikenal dengan konsep attention-interest-desire-action (AIDA).1 Dalam rumusan AIDA, proses terciptanya brand awareness merupakan suatu mekanisme inhern pada khalayak yang dipicu oleh adanya attention terhadap rangkaian pesan. Sementara itu, karakter iklan yang bersifat persuasif mendorong timbulnya fase tahapan interest. Sejalan dengan teori tersebut Lavidge dan Steiner menegaskan bahwa kesadaran merupakan tahapan paling awal pada hirarki peringkat pengaruh stimuli. 2
Dalam konteks ini, titik awal terciptanya kesadaran akan keberadaan produk (brand awareness) merupakan akibat dari pengolahan stimuli dengan kiat yang terstruktur. Fase tersebut di atas, terbangun oleh fungsi persuasi iklan yang merupakan . . . . . . . . (baca_selengkapnya )